Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

“DAN BERSABARLAH DAN KOKOHKANLAH KESABARANMU…”

“DAN BERSABARLAH DAN KOKOHKANLAH KESABARANMU…” يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu.” (T QS . Ali Imran : 200 ) Maha Benar Allah swt dengan segala firmanNya yang menyatakan bahwa kesabaran itu memang bukan hal yang sesekali muncul tapi menjadi hal yang melekat dalam diri seorang muslim….sehingga seorang muslim layak disebut sebagai Shaabiruun …Orang yang sabar…. Kesabaran itu bagi saya bukanlah sesuatu yang final, tapi dia adalah proses menjadi   yang akan terasah oleh fase hidup…tertempa dengan ilmu dan amal shalih…menyatu dengan kekuatan iman dan kesadaran akan kematian yang akan datang tanpa bisa diduga… Dan Ramadhan melatih dan mengkondisikan kita untuk menjadi orang yang sabar…dan ternyata kita bisa bahkan untuk bersabar   dari hal yang sebelumnya dihalalkan untuk kita. Dan betapa ...

Menuju Puncak Khilafah (Lagi)

Menuju Puncak Khilafah (Lagi), Langkah Pasti HTI Pasca Putusan PTUN 07 Mei 2018 bertepatan dengan 21 Sya’ban 1439 H ketika Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menolak gugatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menjadi suatu moment yang tak akan terlupakan dalam rangkaian perjalanan dakwah Islam di Indonesia juga dunia. Hari tersebut menjadi bukti kasat mata bagaimana sistem demokrasi-sekuler dengan hukum buatan manusianya mengangkangi ajaran Islam yang bersumber dari wahyu. Ajaran Islam yang sudah lama tercatat sebagai bagian dari khazanah fiqh Islam yaitu Khilafah. Khilafah menjadi perkara yang dipersalahkan dalam pengadilan manusia !. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang selama ini dikenal sebagai gerakan yang menyerukan Khilafahpun dicap gerakan dakwah yang harus dicabut status badan hukumnya. Sungguh, bagi mereka yang menggunakan iman dan nalar mereka maka hal ini justru menjadi moment yang makin menampakkan -tanpa kesamaran- bagaimana rusak dan merusaknya sistem sekuler-dem...

“Mahar Politik: Bukti Politik Kotor dan Logika Rancu Demokrasi-Sekuler”

“Mahar Politik:   Bukti Politik Kotor   dan Logika Rancu Demokrasi-Sekuler” Indira S.Rahmawaty Mahar politik (sebenarnya) adalah rahasia umum! Artinya publik atau masyarakat awampun mengetahui hal tersebut. Mahar politik merupakan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang memang berbiaya tinggi, high cost politic. Meskipun dengan berbagai kemasan istilah dan peruntukkan, prasyarat penyetoran sejumlah uang untuk meraih kursi kekuasaan adalah praktek yang mentradisi.Walaupun sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) bukan hal yang mudah untuk membuktikan bahwa mahar politik ini adalah praktek yang senyatanya terjadi. Namun pernyataan kader Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti soal mahar politik di Pilkada Jawa Timur, bisa menjadi bukti yang cukup mewakili. Bahwa praktek mahar politik ini adalah praktek “kotor” dan perilaku rusak yang dianggap biasa, lumrah, rasional, logis dan tidak ada masalah tentangnya. Praktek maha...