“Kunci Agar Tak Tertipu oleh ”Pesona” Dimas Kanjeng dan Ahok”
#Komentar Politik
“Kunci Agar Tak Tertipu oleh ”Pesona” Dimas Kanjeng dan Ahok”
Dimas kanjeng
taat pribadi dan Ahok sepertinya menjadi 2 (dua) nama yang layak di sebut news maker dan bahkan mungkin menjadi man of the year 2016. 2 (dua) sosok
inipun terhubung dengan nama tokoh intelektual ternama yang membelanya: Ada
Prof.Dr. Marwah Daud Ibrahim di balik Dimas Kanjeng dan Prof. Dr. Hamka Haq di
balik Ahok. Bagi saya keduanya bukan sembarang intelektual, tapi intelektual
yang terhubung dengan organisasi Islam: ICMI dan MUI. Belum lagi kalau dikaitkan dengan asal daerah
dan latar belakang keluarga maka kekentalan rasa keIslamannya makin terasa.
Tulisan ini sekedar
renungan diri tentang kondisi intelektual ini, sehingga secara khusus tulisan
singkat ini ditujukan untuk para intelektual.
Kemampuan
nalar yang baik ternyata tidak cukup bagi intelektual -yang pastinya juga hanya
manusia biasa- untuk tidak terbius dengan dengan pesona manusia lain yang memiliki
sejumlah “keistimewaan” dalam mewujudkan hasrat manusia yang pada dasarnya hubbu addunya.
Manusia itu
memang mudah kagum, gampang terpesona....Itulah kenapa Al-Qur’an sudah mengunci
kita dengan menunjukkan sosok manusia yang kita boleh terbius, boleh terpesona,
boleh mengagungkannya, boleh mengorbankan jiwa raga kita untuknya bahkan wajib
mencintainya melebihi diri kita sendiri. Ya...Itulah Muhammad Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
كَثِيرًا لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ
“Sesungguhnya telah
ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.” [TQS. Al-Ahzaab: 21]
Sungguh, jika kita
mengembalikan pada sosok dan apa yang dicontohkan Rasulullaah SAW maka tak ada
yang bisa dipercaya dari sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini! Misalnya saja, Rasulullah
saw tidaklah membangun peradaban dengan menggandakan uang, memakai jimat atau dengan meminta “mahar”
....Sama sekali tidak!!!.
Begitu juga untuk
kasus Ahok, Rasulullah saw mencontohkan kepada kita bahwa yang menjadi prinsip
mendasar dalam kepemimpinan politik Islam adalah syarat kemusliman. Maka jika
ada yang menyalahi prinsip mendasar tersebut, itu adalah sebuah penyimpangan.
Saudara-Saudaraku...Ingatlah
Allah dan RasulNya...Bercermin dan melangkahlah pada jejak langkah mulia Sang
Uswatun Hasanah...Niscaya kau tak akan tertipu...Tak akan tertipu....Tak akan
tertipu!!!
Labbaika Ya Rasulallaah.....
Bandung, 12 Oktober
2016
#Dalam rinduku padaMU
#Dalam terawangku akan
‘masa depan’
Komentar
Posting Komentar