Muslim Menang Tapi Islam Belum (Tentu) Menang ! (Renungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017)



Muslim Menang Tapi Islam Belum  (Tentu) Menang !
(Renungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI  Jakarta 2017)

Dalam konteks pemilihan umum di negeri ini dan saat ini, kemenangan muslim dan kemenangan Islam tentu 2 (hal) yang berbeda meskipun ada irisan di dalamnya. Kemenangan Islam tentu di perjuangkan oleh muslim dan tidak ada rumusnya bisa diperjuangkan oleh non muslim. Namun kemenangan muslim belum tentu karena dan untuk kemenangan Islam.

Lalu apa kemenangan muslim dan apa kemenangan Islam?
Secara sederhana, kemenangan muslim bisa langsung dipahami sebagai kemenangan seseorang yang beragama Islam dalam arena perebutan kekuasaan. Pasangan calon muslim meraih suara terbanyak dan mendapatkan kursi kekuasaan. Kesimpulannya, kemenangan muslim adalah kemenangannya dalam menduduki kursi kekuasaan.

Berbeda dengan kemenangan muslim, kemenangan Islam  menjadi tidak sederhana untuk dipahami. Kadang tumpang tindih bahkan disamakan dengan kemenangan muslim. Padahal jika kita perhatikan berbagai peristiwa politik yang terjadi –khususnya di negeri Indonesia ini-, berkuasanya seorang muslim sebagai pemimpin negeri atau pemimpin organisasi politik belum tentu menjadi “penanda” kemenangan Islam bahkan kadang sebaliknya, menjadi “penanda” kekalahan atau kelemahan kekuatan Islam.

Jika kembali  merujuk kepada Al-Qur’an dan beberapa peristiwa di masa Rasulullaah SAW. Kemenangan Islam memang ditandai dengan pelakunya yang muslim dan –ini yang paling penting-  selanjutnya kemenangan tersebut ditunjukkan secara jelas dan terbuka dengan  dijadikannya aturan Islam sebagai hukum yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Aturan Allah dan RasulNya dijadikan sebagai regulasi kekuasaan secara menyeluruh.

Perhatikanlah ketika kaum muslimin dan Rasulullah saw hijrah ke Madinah, maka Rasulullah dengan piagam Madinahnya menyatakan dalam salahsatu klausulnya bahwa setiap perselisihan atau perbedaan yang terjadi  akan dikembalikan pada ketentuan Allah dan RasulNya. Begitu pula ketika peristiwa Futuh Mekkah maka Rasulullah saw langsung mengumumkan regulasi yang harus dipatuhi penduduk Mekkah, mulai dari penghancuran berhala-berhala besar dan ketentuan Islam yang berlaku pada penduduk Mekkah. Itulah kemenangan Islam yang berarti kemenangan Aturan Allah dan RasulNya di atas aturan-aturan lain. Kemenangan yang akan dirasakan berkahnya bukan hanya oleh muslim tapi oleh non muslim dan juga alam semesta beserta isinya.

Saudara-saudaraku, mari kita perjuangkan kemenangan Islam  dan benar-benar memohon pada Allah swt agar kemenangan Islam benar-benar bisa segera terwujud kembali. Maha Benar Allah dengan FirmanNya:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci. (TQS. As-Shaaf: 9)”

#IslamRahmatanLilAlamin
#IndonesiaMoveUp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unreplaceable and Unrepeatable

Tafsir Surat An-Nuur ayat 27-29: Sebuah Panduan Pergaulan yang Melindungi Kehormatan

“DAN BERSABARLAH DAN KOKOHKANLAH KESABARANMU…”