“Sebelumnya Madaya dibuat Kelaparan, Kini Aleppo di Banjiri Darah: Bukti Kejinya Intervensi AS, Rusia dan Sekutunya di Suriah”
“Sebelumnya Madaya dibuat
Kelaparan, Kini Aleppo di Banjiri Darah:
Bukti Kejinya Intervensi AS,
Rusia dan Sekutunya di Suriah”
.....
Hanya dalam hitungan jam sejak serangan
terakhir di hari Jumat, pekan lalu (29 April 2016), serangan berdarah yang
menerjang Aleppo sudah menuai kecaman jutaan publik dunia. Tagar
#AleppoIsBurning dan #saveAleppo pun memenuhi ragam linimasa di media sosial.
Serangan atas fasilitas publik paling vital, yakni sebuah rumah sakit sipil di
Al Quds merenggut kurang lebih 30 korban jiwa dan sedikitnya 62 luka-luka.Bahkan, 24 jam sebelum serangan fatal ke rumah sakit sipil ini, pesawat milik militer Rusia melepas roket kendalinya dan menargetkan markas tim keamanan sipil di wilayah Atarib, Aleppo. Lima personil keamanan meregang nyawa dalam serangan udara yang tak imbang ini.
----
Petikan berita di atas hanyalah secuil nestapa yang
dialami saudara-saudara kita di Suriah sejak Revolusi berlangsung dari tahun
2011....Kata-kata tak cukup untuk bisa mewakili nestapa yang dialami berupa berbagai serbuan penderitaan yang tak
tertahankan serta bayang-bayang kematian yang begitu nyata di depan mereka. Sebelumnya penduduk Madaya harus meregang
nyawa karena kelaparan dan menderita malnutrisi akut sebagai kesengajaan taktik perang yang dilalukan Bashar
Assad dan kini Aleppo banjir darah di bulan Rajab dimana darah seharusnya tak tertumpah!
Dan entah
dengan bahasa apa lagi untuk bisa menggambarkan kejahatan dan kekejian yang
dilakukan Rusia, Amerika, Bashar juga antek-anteknya di Suriah. Begitu terbuka
jelas kebohongan besar yang dilakukan negara-negara ini kepada kaum muslimin di
bumi Syam yang diberkahi ini. Atas nama pemusnahan organisasi teroris...Atas
nama membebaskan rakyat Suriah dari perang audara...Atas nama penjagaan
keamanan dan menciptakan perdamaian dunia: Bom-bom bersama senjata militer lainnya
menghantam rakyat Suriah yang tak bersenjata, bahkan para pasien, dokter,
anak-anak, perempuan, petugas kemanusiaanpun menjadi sasarannya.
Begitu
kasat mata ambisi kekuasaan dan kebencian negara-negara adidaya tersebut kepada
perjuangan suci rakyat Suriah yang merindukan hukum Allah dan RasulNya tegak karena
rakyat Suriah sudah muak dan menolak hukum-hukum kufur ala Bashar yang
diterapkan di atas mereka. Bashar Assad benar-benar terkutuk. Di samping
menodai bulan Rajab, Bashar juga telah membunuh ratusan ribu kaum muslim yang
sebenarnya merupakan rakyatnya sendiri. Padahal Rasulullah SAW telah
mengingatkan kita tentang mulianya nyawa seorang muslim. Sampai-sampai
Rasulullah SAW membuat perbandingan bahwa hancurnyabeserta isinya lebih ringan
dibandingkan dengan terbunuhnya nyawa seorang muslim. “Hilangnya dunia dan
seisinya lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim (HR. At
Tirmidzi)
Lantas
siapa yang berbahaya? Siapakah yang sesungguhnya teroris? Apakah yang dilakukan
Rusia, Amerika, Bashar bersama sekutu-sekutunya bisa disebut sebagai proses menuju solusi? Proses menuju
perdamaian?
Saudara-saudaraku,
jangan sampai argumen dan jargon-jargon
orang-orang Kafir tersebut memperdaya kita....Jangan sampai janji-janji manis
mereka menyihir kita...Sungguh Allah swt
telah mengabarkan bahwa orang-orang di luar kalangan muslim hanyalah konsisten
untuk membuat kemudharatan dan berbahagia di atas kesusahan kaum muslimin (Ali
Imran ayat 118). Sungguh, mereka bukanlah teman apalagi sahabat dekat tapi
mereka adalah musuh (Al Maidah ayat 82).
Ketiadaan
khilafah yang melindungi umat telah membuat umat menjadi bulan-bulanan para
diktator yang buas dan kejam. Sekat nasionalisme telah merenggut
dan menghadang pembelaan nyata, kepedulian,
do’a serta perhatian pada
saudara-saudara kita di Suriah dan juga berbagai negeri lainnya. Padahal Rasulullah
saw bersabda “Seorang mukmin adalah
cermin saudaranya yang beriman: dia melindunginya dari bahaya dan membela di
belakang punggungnya” (HR. Bukhari). Dan yang membuat pilu, sekat
nasionalisme dan tekanan negara adikuasa telah membuat diam para pemimpin muslim,
para jenderal dan jutaan tentara mereka...Padahal Suriah sudah sedemikian keras
nan lantang memelas bantuan mereka... Sungguh, ini adalah pengkhianatan yang
akan Allah swt minta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Terakhir,
kalimat yang disampaikan Amir Hizbut Tahrir terkait Suriah penting untuk kita
renungi: Meskipun sungguh menyakitkan melihat negeri Islam dikendalikan oleh
kaum kafir imperialis dan antek-antek mereka, hari-hari akan bergilir dan tidak
lama lagi dengan izin Allah cahaya khilafah akan menyinari negeri Islam, bahkan
menyebar ke segala penjuru bumi dan musuh-musuh Islam akan lari tunggang
langgang ke jantung negeri mereka. Itu pun jika masih tersisa untuk mereka
jantung negeri itu. Allah SWT berfirman (yang artinya): Sesungguhnya kamu akan
mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi (TQS Shad
[38];88).
Catatan: Disadur sebagian
kalimatnya dari tulisan Farid Wadjdi dalam Editoriaal Tabloid Media Umat Edisi
173, Mei 2016.
Indira
S. Rahmawaty
Komentar
Posting Komentar